AS Klaim Hantam 3 Fasilitas Nuklir, Iran Bantah Kerusakan Parah

2 min read

BeritaBijak–Internasional, Senin (23/06/2025). Amerika Serikat (AS) pada Minggu (22/6) mengklaim telah melancarkan serangan udara terhadap tiga fasilitas nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan. Presiden AS Donald Trump menyatakan serangan ini merupakan “keberhasilan militer yang spektakuler” dan berhasil “melenyapkan sepenuhnya” kapasitas pengayaan nuklir Iran, terutama fasilitas Fordow yang sangat dijaga. Operasi ini disebut sebagai “Operation Midnight Hammer” (Operasi Godam Tengah Malam) yang melibatkan pesawat pengebom siluman B-2 dan rudal Tomahawk.

Menurut pejabat AS, enam pesawat pengebom B-2 menjatuhkan 12 bom “penghancur bunker” GBU-57A/B di situs Fordow yang berada jauh di bawah tanah, sementara satu B-2 lainnya menjatuhkan dua bom di Natanz. Selain itu, sekitar 30 rudal Tomahawk ditembakkan dari kapal selam ke target di Natanz dan Isfahan. Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Dan Caine, menyatakan bahwa ketiga situs tersebut mengalami “kerusakan dan kehancuran yang sangat parah,” meskipun penilaian kerusakan penuh masih memerlukan waktu.

Namun, klaim AS ini dengan cepat dibantah keras oleh Iran. Pejabat dan media pemerintah Iran menyatakan bahwa serangan tersebut hanya menyebabkan kerusakan minimal atau “dangkal” dan tidak mengganggu program nuklir mereka.

Juru bicara parlemen Iran yang mewakili wilayah Qom, Manan Raeisi, yang dekat dengan situs Fordow, menyatakan bahwa dampak serangan AS terbilang ringan dan tidak menyebabkan kerusakan besar. Laporan dari Qom juga menyebutkan tidak ada tanda-tanda kontaminasi radioaktif atau ledakan besar, dan lalu lintas di jalan raya Qom–Isfahan dilaporkan normal. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga belum mendeteksi adanya peningkatan tingkat radiasi di lokasi-lokasi nuklir kunci di Iran setelah serangan AS.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengutuk serangan AS sebagai “pelanggaran berat Piagam PBB, hukum internasional, dan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT)” dan mengancam akan ada “konsekuensi yang kekal.” Ia juga menyatakan AS “bertanggung jawab penuh atas konsekuensi berbahaya” dari tindakannya.

Serangan AS ini dilakukan setelah lebih dari seminggu serangan Israel terhadap Iran yang menargetkan pertahanan udara dan rudal ofensif Iran, serta merusak fasilitas pengayaan nuklir. Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan memicu kekhawatiran global akan eskalasi konflik yang lebih luas. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bersidang pada hari Jumat atas permintaan Iran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours