Jika Hormuz Ditutup: Harga Minyak Indonesia Akan Melambung?

2 min read

BeritaBijak–Artikel, Senin (23/06/2025). Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya setelah serangan yang menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6) kemarin. Meskipun Iran membantah kerusakan parah, ancaman potensial dari respons Teheran, terutama penutupan Selat Hormuz, memicu kekhawatiran serius di pasar minyak global dan berpotensi memberikan dampak signifikan bagi Indonesia sebagai importir bersih minyak.

Selat Hormuz adalah jalur pelayaran vital yang menghubungkan produsen minyak utama di Teluk Persia (seperti Arab Saudi, Irak, UEA, Kuwait) dengan pasar global. Sekitar sepertiga dari seluruh minyak mentah yang diperdagangkan secara global setiap harinya melewati selat ini. Jika Iran menindaklanjuti ancaman atau provokasi dengan menutup jalur strategis ini, pasokan minyak dunia akan terpangkas drastis, memicu lonjakan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dampak Langsung ke Indonesia:

  1. Kenaikan Harga BBM Domestik: Indonesia masih bergantung pada impor minyak mentah dan produk BBM. Penutupan Selat Hormuz akan langsung mengerek naik harga minyak mentah global, yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya impor BBM di Indonesia. Hal ini akan menekan harga BBM non-subsidi (seperti Pertamax series) dan berpotensi mendorong pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga atau memperbesar beban subsidi untuk BBM jenis Pertalite dan Solar.
  2. Beban APBN Membengkak: Lonjakan harga minyak akan membuat anggaran subsidi energi (BBM dan listrik) yang telah dialokasikan pemerintah membengkak secara signifikan. Jika tidak ada penyesuaian harga eceran, APBN akan menanggung beban subsidi yang jauh lebih besar, mengancam stabilitas fiskal negara.
  3. Inflasi dan Pelemahan Rupiah: Kenaikan harga BBM memiliki efek domino pada inflasi. Biaya transportasi dan produksi akan meningkat, yang pada akhirnya akan mendorong kenaikan harga barang dan jasa lainnya. Selain itu, kebutuhan Dolar AS untuk impor minyak yang lebih mahal akan memperlemah nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
  4. Gangguan Logistik dan Distribusi: Meskipun tidak langsung mengimpor dari Teluk Persia, gangguan pada pasokan global akan menciptakan ketidakpastian dan potensi keterlambatan dalam jadwal pengiriman minyak dan gas ke Indonesia.

Meskipun skenario penutupan Selat Hormuz adalah langkah ekstrem yang akan memiliki konsekuensi besar bagi Iran dan dunia, potensi ancamannya sudah cukup untuk memicu volatilitas di pasar komoditas dan memicu kekhawatiran global, termasuk di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours