BeritaBijak–Internasional, Selasa (24/06/2025). Ketegangan di Timur Tengah mencapai puncaknya pada Senin, 23 Juni 2025, malam, ketika Iran meluncurkan serangan rudal balistik ke Pangkalan Udara Al Udeid yang dioperasikan Amerika Serikat (AS) di Qatar. Serangan ini merupakan balasan atas serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran akhir pekan sebelumnya.
Pangkalan Al Udeid, fasilitas militer AS terbesar di luar negeri, menjadi sasaran utama. Namun, otoritas Qatar mengonfirmasi sebagian besar rudal berhasil dicegat. Tidak ada korban jiwa atau luka-luka dari personel AS maupun Qatar, dan kerusakan yang ditimbulkan pada pangkalan itu sangat minimal. Laporan serangan di pangkalan AS di Irak kemudian diklarifikasi sebagai alarm palsu.
Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi insiden tersebut namun menekankan tidak ada warga Amerika yang terluka atau kerusakan signifikan. Trump bahkan berterima kasih kepada Iran atas “pemberitahuan awal” serangan itu, mengisyaratkan upaya Iran untuk membalas tanpa eskalasi penuh.
Yang paling mengejutkan, beberapa jam setelah serangan, Presiden Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan gencatan senjata penuh dan total, yang akan berlaku pada Selasa, 24 Juni 2025. Qatar disebut berperan penting dalam memediasi kesepakatan ini.
Di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, menyebutnya tidak beralasan. Putin juga kembali menyuarakan kekhawatiran tentang potensi Perang Dunia III di tengah situasi Timur Tengah yang memburuk, namun tidak menjanjikan dukungan militer langsung untuk Teheran.
Serangan Iran ini, meskipun tanpa korban, menegaskan kembali kesediaan Teheran untuk membalas. Namun, pengumuman gencatan senjata yang menyusul memberikan harapan bahwa kedua belah pihak mungkin mencari jalan keluar dari ambang perang terbuka.
+ There are no comments
Add yours