Berita Bijak – Rabu (16/07/2025). Kisah tentang seseorang yang telah dinyatakan meninggal namun tiba-tiba hidup kembali saat jenazahnya akan diurus adalah bagian dari legenda urban yang kuat di Indonesia. Peristiwa ini seringkali dilabeli “mati suri” dan dikaitkan dengan hal-hal mistis atau keajaiban. Namun, seiring kemajuan zaman, ilmu kedokteran memberikan jawaban logis untuk fenomena langka ini, yang dikenal sebagai Fenomena Lazarus.
Fenomena Lazarus, atau delayed return of spontaneous circulation (ROSC), adalah kondisi medis di mana sirkulasi darah dan fungsi jantung pasien kembali secara spontan setelah upaya resusitasi jantung paru (RJP/CPR) telah dihentikan. Sederhananya, pasien yang tampak sudah tiada, ternyata “hidup kembali” beberapa menit kemudian tanpa intervensi medis lebih lanjut.
Lalu, bagaimana ini bisa terjadi? Penjelasan yang paling umum adalah akibat penumpukan tekanan di dalam rongga dada selama proses RJP. Pemberian napas buatan yang terlalu cepat dapat memerangkap udara di paru-paru, menciptakan tekanan yang justru menekan jantung dan pembuluh darah besar. Hal ini menghalangi darah untuk kembali ke jantung, sehingga upaya penyelamatan tampak gagal. Ketika RJP dihentikan, tekanan tersebut perlahan mereda. Kondisi ini memberi ruang bagi jantung, yang mungkin masih memiliki aktivitas listrik samar, untuk terisi darah dan mulai berdetak kembali dengan sendirinya. Faktor lain seperti efek obat resusitasi yang bekerja lambat juga bisa berkontribusi.
Jadi, Fenomena Lazarus bukanlah kebangkitan dari kematian sejati. Individu tersebut tidak pernah mengalami kematian biologis (kerusakan otak permanen), melainkan berada dalam kondisi henti jantung dan napas yang sangat dalam hingga menyerupai kematian. Fenomena ini mengajarkan kita bahwa batas antara hidup dan mati terkadang lebih kompleks dari yang terlihat, sekaligus mengubah sebuah misteri yang dulu dianggap gaib menjadi sebuah kejadian medis langka yang dapat dipelajari.
+ There are no comments
Add yours