Berita Bijak – Global, Jumat (18/07/2025). Serangan Israel ke Suriah dengan dalih melindungi kaum Druze telah menyorot sebuah kelompok etnoreligius misterius yang berada di jantung konflik. Lantas, siapa sebenarnya kaum Druze dan apa hubungannya dengan Islam?
Secara singkat, Druze adalah komunitas berbahasa Arab yang agamanya lahir dari cabang Islam Syiah pada abad ke-11, namun kini telah berkembang menjadi sistem kepercayaan yang sepenuhnya terpisah dan berdiri sendiri.
Perbedaan mendasar mereka dengan Islam mencakup keyakinan akan reinkarnasi (bukan hari kiamat), penolakan terhadap Lima Rukun Islam, dan penggunaan kitab suci sendiri (Rasa'il al-Hikmah
) yang ajarannya bersifat rahasia. Agama mereka juga tertutup, artinya tidak menerima pemeluk baru. Baik kaum Druze maupun Muslim pada umumnya tidak menganggap satu sama lain sebagai bagian dari keyakinan yang sama.
Kunci posisi geopolitik mereka saat ini adalah prinsip loyalitas pada negara tempat mereka tinggal. Hal ini menciptakan situasi unik: Druze di Israel adalah warga negara setia yang berdinas di militer (IDF), sementara Druze di Suriah berjuang mempertahankan wilayah otonom mereka.
Solidaritas Druze Israel inilah yang memberikan Israel alasan strategis untuk melakukan intervensi di Suriah, menjadikan komunitas kuno ini faktor penting dalam konflik modern di Timur Tengah.
+ There are no comments
Add yours