Berita Bijak – Internasional, Sabtu (19/07/2025). Di tengah ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, Presiden Rusia Vladimir Putin dan jajarannya menyoroti ancaman yang lebih mendasar bagi masa depan negara: krisis demografi. Ancaman ini, yang oleh beberapa media disebut sebagai potensi “kiamat” demografis, dinilai dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan sosial Rusia dalam jangka panjang.
Menteri Tenaga Kerja Anton Kotyakov, dalam pernyataan yang diliput oleh berbagai media internasional termasuk Newsweek dan The Moscow Times, memproyeksikan Rusia akan menghadapi kekurangan hingga 3,1 juta pekerja pada tahun 2030. Sektor vital seperti manufaktur dan konstruksi menjadi yang paling terancam oleh defisit ini.
Data dari transkrip resmi Kremlin menunjukkan bahwa Putin telah menetapkan peningkatan populasi sebagai prioritas utama. Namun, tantangan ini diperburuk oleh beberapa faktor. Tingkat kelahiran pada tahun 2024 jatuh ke level terendah dalam dua dekade, sementara perang di Ukraina mempercepat penurunan populasi melalui korban jiwa dan gelombang emigrasi para profesional.
Sebagai solusi darurat, Rusia mulai mempermudah masuknya tenaga kerja asing. Laporan menyebutkan pabrik-pabrik kini aktif merekrut puluhan ribu pekerja dari negara seperti Tiongkok, India, dan Turki untuk mengisi kekosongan.
Para analis ekonomi menegaskan, tanpa solusi jangka panjang yang efektif untuk mengatasi akar masalah demografi, ekonomi Rusia akan terus menghadapi tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan, sebuah “kiamat” ekonomi yang berlangsung senyap namun dampaknya sangat nyata.
+ There are no comments
Add yours