Harga Emas Cetak Rekor Sejarah, Antam Tembus Rp2 Juta per Gram

2 min read

Berita Bijak – Nasional, Minggu (03/08/2025). Harga emas batangan di Indonesia mencetak rekor sejarah baru pada Minggu, 3 Agustus 2025, dengan harga emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) untuk pertama kalinya menembus level psikologis Rp2.000.000 per gram. Lonjakan drastis ini dipicu oleh kombinasi kuat antara sentimen global dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan laporan dari Kompas TV dan Sokoguru.id, harga emas Antam meroket hingga Rp2.017.000 per gram, sebuah kenaikan tajam sebesar Rp69.000 dibandingkan harga pada hari sebelumnya. Kenaikan signifikan ini menandai puncak baru dalam tren bullish logam mulia yang telah berlangsung sepanjang tahun.

Meskipun beberapa sumber lain yang mengutip situs resmi Logam Mulia pada Minggu pagi mencatat harga stabil di Rp1.948.000 setelah kenaikan besar pada hari Sabtu, laporan mengenai harga yang menembus Rp2 juta ini menjadi sorotan utama pasar dan investor.

Kenaikan tidak hanya terjadi pada emas Antam. Harga emas dari produsen lain juga kompak meroket. Data dari berbagai sumber menunjukkan harga emas UBS naik menjadi Rp1.950.000 per gram, sementara emas Galeri 24 milik Pegadaian juga melonjak ke level Rp1.932.000 per gram.

Harga jual kembali (buyback) emas Antam juga dilaporkan mengalami kenaikan signifikan, berada di level Rp1.900.000 per gram, memberikan keuntungan besar bagi investor yang membeli di harga lebih rendah.

Penyebab Utama Lonjakan Harga Emas

Analis pasar menunjuk pada beberapa faktor utama yang menjadi pendorong gelombang kenaikan harga emas ini:

  1. Kenaikan Harga Emas Global: Harga emas di pasar spot internasional menjadi pemicu utama, dengan diperdagangkan di level yang sangat kuat, yakni di atas US$2.470 per troy ounce. Penguatan ini didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan segera memangkas suku bunganya. Data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat spekulasi ini, membuat emas sebagai aset tanpa imbal hasil menjadi lebih menarik.
  2. Ketidakpastian Geopolitik: Ketegangan yang terus berlanjut di Eropa Timur dan persaingan dagang antara kekuatan ekonomi besar dunia mendorong investor untuk beralih ke aset-aset aman (safe haven), dan emas adalah pilihan utamanya.
  3. Pelemahan Nilai Tukar Rupiah: Di dalam negeri, nilai tukar rupiah yang sempat tertekan dan berada di kisaran Rp16.400-an per dolar AS membuat harga emas yang diimpor menjadi lebih mahal dalam mata uang lokal. Pelemahan ini memberikan tekanan tambahan yang mendorong harga emas domestik ke rekor tertingginya.

Para pengamat ekonomi menilai, kombinasi sempurna dari faktor-faktor ini menciptakan momentum luar biasa bagi emas. Bagi masyarakat, lonjakan ini menjadi pengingat akan status emas sebagai benteng pelindung nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours