Sri Mulyani Soroti Gaji Guru-Dosen Kecil, Tawarkan Ide Partisipasi Publik

1 min read

Berita Bijak – Nasional, Senin (11/08/2025). Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengakui bahwa keterbatasan anggaran negara menjadi tantangan utama dalam memberikan gaji yang layak bagi guru dan dosen. Masalah gaji kecil ini, menurutnya, menjadi salah satu faktor yang membuat profesi pendidik kurang diminati.

Dalam sebuah acara pada Sabtu (9/8), Sri Mulyani mengungkapkan dilema keuangan negara. Ia lantas melontarkan pertanyaan provokatif mengenai sistem penggajian: “Apakah semuanya harus keuangan negara? Ataukah ada partisipasi dari masyarakat?” Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai skema partisipasi publik yang dimaksud.

Meski pemerintah mengalokasikan 20 persen dari belanja negara untuk anggaran pendidikan (mencapai Rp724,3 triliun pada 2025), Sri Mulyani menegaskan bahwa pemberian tunjangan kinerja dosen tidak bisa dilakukan secara cuma-cuma. Tunjangan harus didasarkan pada kinerja dan pencapaian yang terukur.

“Dosen juga harus diukur kinerjanya,” lanjutnya, menyoroti tantangan Indonesia dalam menghargai prestasi versus mendistribusikan uang demi kesetaraan semata. Pernyataan ini membuka diskusi tentang bagaimana negara dapat menyeimbangkan antara keterbatasan anggaran dan kebutuhan untuk menghargai para pendidik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours