Theo Lambung: Saatnya Putra Dayak Memimpin di Tanah Leluhurnya Sendiri

2 min read

Lamandau – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Fordayak Kalimantan Tengah, Theo Lambung, menyuarakan pentingnya masyarakat Dayak untuk mengambil peran kepemimpinan di tanah leluhur mereka sendiri.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan harapan para leluhur yang disampaikan oleh cucu pejuang Gerakan Mandau Talawang Pancasila, Yansen Lambung.

Dalam pernyataannya, Theo menegaskan bahwa dulunya organisasi Gerakan Mandau Talawang Pancasila dibentuk atas dasar keterpurukan dan ketertinggalan yang dirasakan oleh masyarakat Dayak.

Keadaan ini, menurutnya, memicu tuntutan pemisahan dari wilayah pemerintahan Kalimantan Selatan, sebagai bentuk kekecewaan terhadap kondisi yang ada, semoga berkaca dari kondisi dulu hal ini tidak terulang di jaman sekarang jangan pernah lupakan sejarah karena kita bisa ada sekarang karena berkat perjuangan orang-orang tua dahulu.

Dirinya juga mencontohkan Bali sebagai daerah yang menjunjung tinggi adat dan budayanya, di mana putra/i daerah diberi prioritas untuk menjadi pemimpin.

“Sudah sepantasnya kita mengangkat harkat dan martabat orang Dayak, bukan hanya dikenal karena kekayaan budaya dan sukuisme, tetapi juga etos sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing dalam mencetak pemimpin berkualitas,” ungkap Theo, jumat 2/8/24.

Ia berharap agar masyarakat Dayak tidak hanya dihormati karena budaya mereka, tetapi juga karena kemampuan mereka dalam berkontribusi secara signifikan dalam pemerintahan dan pembangunan. Dengan mendorong putra/i Dayak untuk memimpin, Theo yakin bahwa kesejahteraan masyarakat akan lebih terjamin dan eksistensi budaya Dayak dapat lebih dipertahankan.

Theo mengajak seluruh elemen masyarakat Dayak untuk bersatu dalam memperjuangkan hak mereka dan memastikan bahwa generasi muda Dayak diberi kesempatan yang adil untuk memimpin dan membangun tanah leluhur mereka dengan cara yang bermartabat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours