Huma Betang merupakan rumah suku Dayak, di Kalimantan Tengah Huma ( yang artinya rumah dalam bahasa dayak Ngaju ) Betang memiliki arti mengedepankan musyawarah dan mufakat kesetaraan sesama manusia, kebersamaan, kekeluargaan/ persaudaraan, persatuan dan taat pada hukum, sehingga tidak salah jika Huma Betang ini sebagai simbol kerukunan warga Kalimantan Tengah.
Dalam buku Pembangunan Gedung Kantor Presiden di Ibu Kota Nusantara yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat baru-baru ini, Kantor Presiden atau Istana Garuda tempat Presiden dan Kepala Negara Republik Indonesia bekerja memang berbeda. Bentuknya memang tidak sederhana, tidak seperti Istana biasa. Sebab, adanya bilah-bilah tembaga dari sayap-sayap dan burung Garuda yang merepresentasikan persatuan, keagungan, dan kewibawaan sebuah bangunan.
Untuk itu, konsep rumah panjang sangat penting berada di atas puncak bukit dan atapnya besar sehingga dapat diterjemahkan sebagai ”seorang ibu” yang menaungi. Dengan demikian, atap dari Huma Betang Umai itu nanti diisi oleh panel energi matahari, panel surya yang dapat memenuhi untuk keseluruhan energi bangunan sehingga di desain untuk hemat energi.
Berdasarkan dari data teknis bangunan, Istana Wapres di IKN memiliki luas lahan 148.417 meter persegi dengan luas bangunan tahap pertama seluas 32.061 meter persegi dan memiliki kontrak selama 450 hari, yang mulai disiapkan sejak Mei 2024 hingga selesai pada Agustus 2025.
Pengerjaannya sendiri dilakukan oleh PT Adhi Karya dan Penta Architecture dengan nilai kontrak Rp 1,45 triliun. (TIM)
+ There are no comments
Add yours