Berita Bijak – Nasional, Senin (04/08/2025). Setelah mencetak rekor sejarah dengan menembus Rp2 juta per gram pada akhir pekan lalu, harga emas diprediksi akan menghadapi tantangan berat untuk melanjutkan kenaikannya pada pekan ini, yang dimulai Senin (4/8/2025). Analis pasar memperingatkan bahwa emas kini berhadapan dengan “tembok tebal” resistensi yang dapat memicu aksi ambil untung (profit taking) secara masif.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga emas dunia melambung tinggi, ditutup di kisaran US$3.350 per troy ounce, yang kemudian mendorong harga emas Antam di dalam negeri ke level tertingginya. Namun, para ahli memperingatkan bahwa euforia tersebut kemungkinan akan mereda pekan ini.
“Setelah kenaikan yang sangat signifikan, pasar emas kini rentan terhadap koreksi teknis,” ujar seorang analis dari Pinnacle Persada Investama dalam catatannya. “Level US$3.350 kini menjadi area resistensi psikologis yang sangat kuat.”
Faktor Utama Penekan Harga Emas Pekan Ini
Beberapa sentimen kunci diperkirakan akan menjadi penentu arah pergerakan emas dalam sepekan ke depan:
- Rilis Data Inflasi Amerika Serikat (CPI): Ini adalah agenda utama yang paling ditunggu pasar. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan dirilis pekan ini dan akan menjadi petunjuk utama bagi kebijakan Bank Sentral AS (The Fed).
- Jika inflasi lebih panas dari perkiraan: The Fed kemungkinan akan menunda rencana pemangkasan suku bunga. Hal ini akan membuat dolar AS menguat dan menekan harga emas.
- Jika inflasi melandai (sesuai atau di bawah ekspektasi): Peluang The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan September akan semakin besar, yang berpotensi memberikan tenaga baru bagi emas untuk kembali mencoba menembus level resistensinya.
- Aksi Ambil Untung (Profit Taking): Kenaikan harga yang sangat cepat pekan lalu membuat banyak investor berada dalam posisi keuntungan besar. Hal ini membuka peluang terjadinya aksi jual besar-besaran untuk merealisasikan profit, yang secara alami akan menekan harga emas turun dari puncaknya.
- Pernyataan Pejabat The Fed: Pasar juga akan mencermati pidato dari beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan pekan ini. Setiap pernyataan yang bernada hawkish (cenderung menahan suku bunga tinggi) dapat menjadi sentimen negatif bagi emas.
Proyeksi Harga dan Saran untuk Investor
Secara teknikal, analis dari berbagai sekuritas memproyeksikan harga emas dunia akan bergerak dengan:
- Level Resistensi (Batas Atas): Berada di kisaran US3.350−US3.360 per troy ounce.
- Level Support (Batas Bawah): Berada di kisaran US$3.280 per troy ounce. Jika level ini tertembus, harga berpotensi melemah lebih lanjut ke US$3.250.
Untuk harga emas domestik seperti Antam, pergerakannya akan sangat bergantung pada harga emas global dan nilai tukar rupiah. Jika harga global terkoreksi, harga emas Antam yang baru saja mencetak rekor berisiko mengalami penurunan.
Para analis menyarankan investor untuk mengambil sikap wait and see (menunggu dan melihat) setidaknya hingga data inflasi AS dirilis. Meskipun tren jangka panjang emas masih dianggap positif (bullish), volatilitas jangka pendek sangat mungkin terjadi pekan ini.
+ There are no comments
Add yours