Harga Minyak Global Terus Anjlok: Prospek Pasokan OPEC+ Lebih Besar Tekan Harga Setelah Gencatan Senjata

2 min read

Berita Bijak – Internasional, Senin (30/06/2025). Harga minyak mentah dunia kembali menunjukkan tren penurunan signifikan hari ini, Senin (30/6). Setelah sempat merosot drastis pekan lalu menyusul gencatan senjata antara Iran dan Israel, kini harga terus tertekan oleh prospek pasokan minyak dari kelompok produsen OPEC+ yang diperkirakan akan lebih besar.

Pada pagi hari ini, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus dilaporkan berada di sekitar US$67,11 per barel, sementara patokan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI), terpantau di level US$64,58 per barel. Angka ini mencerminkan penurunan sekitar 1% pada sesi perdagangan pagi ini, melanjutkan tren koreksi yang terjadi sejak akhir pekan lalu.

Penurunan ini merupakan fase kedua setelah pelemahan awal yang dipicu oleh meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Konflik antara Iran dan Israel sempat melambungkan harga minyak, memicu kekhawatiran gangguan pasokan dari wilayah vital tersebut. Namun, kesepakatan gencatan senjata yang dicapai telah menghilangkan sebagian besar premi risiko perang.

Data terbaru dari berbagai analisis pasar, termasuk laporan bulanan OPEC Juni 2025, mengindikasikan bahwa produksi minyak global, khususnya dari negara-negara non-OPEC+ seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Kanada, diperkirakan akan meningkat secara substansial pada tahun 2025. Selain itu, ada spekulasi di pasar bahwa OPEC+ (Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya) mungkin akan membahas peningkatan output yang lebih besar dari perkiraan awal pada pertemuan berikutnya di bulan Juli. Prospek pasokan yang melimpah ini, beriringan dengan sedikit pelambatan permintaan dari beberapa wilayah (seperti China dan AS di Kuartal 2 2025), turut menekan harga.

Anjloknya harga minyak ini tentu menjadi kabar baik bagi negara-negara importir minyak seperti Indonesia, karena dapat membantu menekan biaya energi dan berpotensi meringankan beban subsidi pemerintah. Namun, pasar akan terus memantau dinamika pasokan OPEC+ dan perkembangan ekonomi global untuk proyeksi harga ke depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours