Tel Aviv – Israel merespons dengan keras isyarat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang mengindikasikan kemungkinan intervensi dengan “memasuki” Tel Aviv untuk membantu Palestina. Sebagai tanggapan, otoritas Israel mendesak aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar mempertimbangkan untuk mengeluarkan Turki dari keanggotaannya.
Seperti dilansir oleh Reuters dan Al Arabiya pada Selasa (30/7/2024), seruan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyusul pernyataan terbaru Erdogan dalam sebuah pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki.
Dalam pidatonya pada Minggu (28/7), Erdogan memberikan sinyal kemungkinan Turki “memasuki” Israel, serupa dengan intervensinya di Libya dan Nagorno-Karabakh sebelumnya. Namun, Erdogan tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bentuk intervensi yang mungkin dilakukan oleh Turki terhadap Israel untuk mendukung Palestina.
Katz menyebut pernyataan Erdogan tersebut sebagai “ancaman untuk menginvasi Israel.”
“Dengan menyoroti ancaman Presiden Turki Erdogan untuk menginvasi Israel dan retorikanya yang berbahaya, Menteri Luar Negeri Israel Katz menginstruksikan para diplomat untuk segera melakukan pendekatan kepada semua negara anggota NATO. Israel menyerukan kecaman terhadap Turki dan menuntut agar Turki dikeluarkan dari aliansi regional tersebut,” demikian bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel.
Dalam pernyataan tersebut, Katz juga menuding Erdogan meniru langkah mendiang pemimpin Irak, Saddam Hussein, yang juga pernah mengancam Israel.
“Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dengan mengancam akan menyerang Israel. Dia seharusnya mengingat apa yang terjadi saat itu dan bagaimana akhir dari tindakan tersebut,” ujar Katz.
+ There are no comments
Add yours