Berita Bijak – Internasional , Jumat (04/07/2025). Suasana politik di Amerika Serikat memanas menjelang pemilihan wali kota New York, menyusul pernyataan kontroversial Presiden Donald Trump yang mengancam akan menangkap calon dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani. Ancaman ini terkait dengan janji kampanye Mamdani untuk menghalangi operasi Immigration and Customs Enforcement (ICE) di kota tersebut jika ia terpilih.
Presiden Trump, dalam sebuah acara di Florida pada Selasa (1/7), menanggapi pertanyaan tentang janji Mamdani untuk tidak mengizinkan ICE menangkap dan mendeportasi warga New York. “Kalau begitu, kami harus menangkapnya,” ujar Trump, seperti dikutip oleh Times of India dan Newsweek. Trump juga menyebut Mamdani sebagai “komunis” dan mempertanyakan status kewarganegaraannya, meskipun Mamdani telah menjadi warga negara AS secara legal sejak 2018.
Zohran Mamdani, seorang Demokrat Sosialis yang baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan (primary) partainya, tidak tinggal diam. Ia segera mengeluarkan pernyataan keras menanggapi ancaman tersebut. “Presiden Amerika Serikat baru saja mengancam akan menangkap saya, mencabut kewarganegaraan saya, menempatkan saya di kamp penahanan, dan mendeportasi saya. Bukan karena saya melanggar hukum, tetapi karena saya akan menolak membiarkan ICE meneror kota kita,” tegas Mamdani dalam pernyataannya yang dikutip oleh Al Jazeera dan Time Magazine.
Mamdani menyebut pernyataan Trump sebagai “serangan terhadap demokrasi kita” dan upaya untuk mengirim pesan intimidasi kepada setiap warga New York yang berani menyuarakan pendapat. “Kami tidak akan menerima intimidasi ini,” lanjutnya, seraya menekankan bahwa ia akan terus berjuang untuk kepentingan warga kelas pekerja dan membuat New York lebih terjangkau.
Konflik antara Trump dan Mamdani ini menyoroti perdebatan sengit seputar kebijakan imigrasi dan peran pemerintah federal versus otoritas kota, sekaligus menjadi bagian dari dinamika politik yang intens menjelang pemilihan umum di New York.
+ There are no comments
Add yours