BeritaBijak-Olahraga, Senin (30/06/2025). Pertandingan antara Paris Saint-Germain (PSG) dan Inter Miami di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menjadi panggung yang sarat emosi, terutama bagi sang megabintang Lionel Messi. Untuk pertama kalinya, Messi harus menghadapi mantan klubnya, PSG, yang baru ia tinggalkan beberapa musim lalu. Namun, malam itu, Mercedes-Benz Stadium di Atlanta bukanlah panggung kembalinya sang raja yang berjaya.
Di bawah panji Inter Miami, Messi tampil sebagai kapten, memimpin rekan-rekannya yang berjuang keras. Harapan besar tentu disematkan padanya untuk bisa menembus pertahanan kokoh PSG yang dikenal sebagai juara Liga Champions UEFA 2024-2025. Namun, dominasi PSG begitu terasa sejak menit awal.
Sepanjang pertandingan, Messi terlihat berjuang keras untuk menciptakan peluang. Ia mencoba beberapa kali menusuk pertahanan lawan, melancarkan umpan-umpan khasnya, bahkan sempat mendapatkan peluang sundulan di menit-menit akhir pertandingan. Namun, ketatnya penjagaan dan performa apik lini belakang PSG membuat upayanya tak membuahkan hasil. Gawang PSG tak sekalipun bergetar oleh sentuhan magisnya.
Kekalahan telak 4-0 yang diterima Inter Miami tak pelak menjadi catatan pahit bagi Messi. Pertandingan ini bukan hanya sekadar laga biasa; ini adalah reuni yang tidak diharapkan berakhir dengan skor telak melawan tim yang pernah ia bela dan ia bantu raih kejayaan. Meski telah membawa Inter Miami ke panggung global seperti Piala Dunia Antarklub, malam itu adalah malam di mana Messi harus menerima kenyataan pahit, tak mampu membendung kekuatan mantan timnya.
Sorotan terhadap Messi tetap tinggi, bahkan dalam kekalahan. Penggemar sepak bola di seluruh dunia menantikan bagaimana sang ikon akan bangkit dari hasil ini dan memimpin Inter Miami di sisa musim.
+ There are no comments
Add yours