Berita Bijak – DIKARI, Minggu (03/08/2025). Pernahkah Anda menonton sebuah film di mana seorang tokoh datang sebagai penyelamat di tengah kekacauan, dan semua orang memujanya? Namun, seiring berjalannya cerita, Anda menyadari bahwa kekacauan itu justru diciptakan oleh sang “pahlawan” itu sendiri. Jika ya, Anda baru saja menyaksikan salah satu taktik naratif paling cerdas dan manipulatif: Problem-Reaction-Solution (PRS).
Secara sederhana, PRS adalah strategi di mana seorang dalang sengaja menciptakan sebuah masalah untuk memancing reaksi emosional dari publik, lalu menawarkan solusi yang telah ia siapkan—sebuah solusi yang tentu saja menguntungkan dirinya. Ini adalah ibarat seorang pemadam kebakaran yang diam-diam membakar sebuah gedung, hanya agar ia bisa datang dengan gagah berani untuk memadamkannya dan dielu-elukan sebagai pahlawan.
Mari kita bedah taktik ini melalui para dalang ulung dari dunia fiksi.
Tiga Langkah Sederhana Sang Manipulator
Pola Problem-Reaction-Solution selalu berjalan dalam tiga babak yang telah diatur dengan cermat:
- Langkah 1: Ciptakan Masalah (The Problem) Sang dalang merekayasa sebuah krisis. Ini bisa berupa serangan fisik, ancaman keamanan, penyebaran fitnah, atau bahkan perang skala besar. Tujuannya adalah menciptakan situasi yang tidak stabil dan menakutkan.
- Langkah 2: Picu Reaksi (The Reaction) Dengan adanya masalah, publik akan bereaksi—biasanya dengan ketakutan, kemarahan, dan kepanikan. Mereka menuntut keamanan dan mendesak para pemimpin untuk “melakukan sesuatu.” Pada tahap inilah publik menjadi paling rentan dan mudah untuk dimanipulasi.
- Langkah 3: Tawarkan Solusi (The Solution) Di tengah keputusasaan publik, sang dalang muncul sebagai figur yang tenang dan kompeten. Ia menawarkan sebuah solusi yang terdengar sempurna untuk mengakhiri krisis. Namun, solusi ini sejatinya dirancang untuk memberinya kekuasaan, legitimasi, atau status pahlawan yang ia dambakan sejak awal.
Studi Kasus dari Dunia Fiksi
1. Syndrome: Sang Pahlawan Palsu (The Incredibles)
Syndrome adalah contoh PRS yang paling gamblang.
- Problem: Setelah ditolak oleh pahlawan super, ia mendedikasikan hidupnya untuk membuktikan bahwa siapa pun bisa menjadi super. Caranya? Ia menciptakan robot pembunuh canggih, Omnidroid, dan melepaskannya untuk menghancurkan kota.
- Reaction: Warga kota panik, militer kewalahan, dan semua orang mencari penyelamat.
- Solution: Rencana Syndrome adalah muncul di saat-saat terakhir, mengalahkan ciptaannya sendiri di depan kamera, dan menjadi “pahlawan” baru yang dipuja semua orang. Ia menciptakan monster agar bisa menjadi pembasmi monster.
2. Kaisar Palpatine: Arsitek Perang Galaksi (Star Wars)
Palpatine menunjukkan bagaimana PRS dapat dieksekusi dalam skala politik yang masif.
- Problem: Sebagai Senator Palpatine dan sekaligus Sith Lord Darth Sidious, ia secara rahasia mengendalikan kedua belah pihak dalam Perang Klon (Clone Wars). Ia memastikan perang terus berlanjut, menciptakan penderitaan dan ketidakstabilan di seluruh galaksi.
- Reaction: Rakyat dan Senat Republik menjadi letih karena perang yang tak berujung. Mereka mendambakan perdamaian dan keamanan, bahkan jika harus mengorbankan beberapa prinsip demokrasi.
- Solution: Palpatine memanfaatkan ketakutan ini untuk meminta “kekuasaan darurat” yang memberinya kontrol absolut. Ia kemudian membubarkan Republik dan mengangkat dirinya sebagai Kaisar, dengan janji akan memulihkan ketertiban dan perdamaian—sebuah perdamaian yang hanya mungkin karena ia sendiri yang menciptakan perangnya.
3. Ozymandias: Penyelamat yang Kejam (Watchmen)
Ozymandias membawa konsep ini ke tingkat filosofis yang mengerikan.
- Problem: Melihat umat manusia di ambang perang nuklir yang akan memusnahkan segalanya, ia memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk menyatukan dunia adalah dengan memberinya musuh bersama. Ia merekayasa serangan “alien” di New York yang membunuh jutaan orang.
- Reaction: Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang tadinya bermusuhan, sontak menghentikan konflik mereka dan bersatu dalam ketakutan menghadapi ancaman dari luar angkasa.
- Solution: Dengan mengorbankan jutaan nyawa, Ozymandias berhasil menciptakan perdamaian dunia dan mencegah kiamat nuklir. Ia menciptakan tragedi lokal untuk mencegah tragedi global, memaksa kita bertanya: apakah tujuan yang mulia bisa menghalalkan cara yang paling keji?
Mengapa Pola Ini Begitu Kuat?
Problem-Reaction-Solution adalah perangkat naratif yang sangat menarik karena ia menyentuh ketakutan terdalam kita: dimanipulasi oleh orang yang kita percaya. Pola ini mengungkap sisi gelap dari ambisi, kekuasaan, dan sifat alami manusia yang cenderung mencari jawaban mudah di saat krisis.
Karakter-karakter ini mengajarkan kita satu hal penting: waspadalah terhadap mereka yang menawarkan solusi paling sederhana untuk masalah yang paling rumit. Karena terkadang, penyelamat yang paling dipuja adalah dalang yang paling berbahaya.
+ There are no comments
Add yours